zonatau.com – 6 Hal yang Menyebabkan Luka Sulit Sembuh dan Bukan Hanya karena Diabetes
6 Faktor Yang Membuat Luka Susah Sembuh – Diabetes tidak hanya saat terluka, tubuh pasti membutuhkan waktu untuk pulih. Namun, bukan berarti Anda harus mengabaikannya. Sekecil apapun lukanya, harus dibersihkan secara menyeluruh dan dirawat dengan baik.
Jika tidak ditangani sesuai rencana, luka akan semakin terinfeksi dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Anda tidak percaya ini harus terjadi, bukan? Padahal, sebenarnya ada beberapa kondisi yang bisa membuat luka lama sembuhnya.
Meski sering dikaitkan dengan diabetes, penyebab masalah ini bervariasi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Luka mengalami infeksi
Luka ringan pun harus ditangani dengan tepat untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Tragisnya, penanganan lemparan yang tidak tepat hanya membuatnya semakin tidak berdaya melawan iritasi. Luka sembuh lebih lama ketika organisme seperti mikroba menghancurkannya, menurut Berita Klinis Hari Ini. Ketika penyakit hadir di area kulit yang terbuka, kerangka pelindung bekerja untuk melawan mikroba dan proses penyembuhannya memakan waktu lebih lama. Hal ini untuk mencegah kerusakan menyebar ke daerah lain.
Ada beberapa efek samping akibat kerusakan yang terinfeksi. Dimulai dengan demam, nyeri terus-menerus, kemerahan, dan keluarnya cairan berwarna hijau atau kuning dari luka.
2. Diabetes
Bekas luka yang sulit sembuh adalah masalah umum yang sering dialami oleh penderita diabetes. Kondisi ini terjadi akibat tingginya kadar glukosa yang melemahkan pembuluh darah. Ini menghalangi aliran darah, sehingga nutrisi sulit mencapai bagian tubuh yang rusak.
Inilah mengapa luka sulit sembuh. Selain itu, kadar glukosa yang tinggi menyebabkan trombosit putih berfungsi kurang dari idealnya. Anda mungkin ingin tahu bahwa trombosit putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Terakhir, hindari kontaminasi pada luka.
3. Kurang mencukupi kebutuhan nutrisi
Tidak dapat dipungkiri bahwa pola makan memegang peranan penting dalam kesehatan. Mulai dari sebagai sumber energi, membantu pencernaan, memperbaiki sel tubuh dan mengatur cairan elektrolit, hingga mengembangkan bahan kimia dan senyawa. Salah satu fungsi gizi seimbang adalah untuk mendukung proses penyembuhan luka.
Seperti yang diungkapkan oleh Cleveland Center, tubuh Anda membutuhkan lebih banyak energi untuk memperbaiki dan membangun kembali jaringan dan sel yang rusak. Oleh karena itu, pastikan Anda memenuhi kebutuhan nutrisi, misalnya yang kaya protein, nutrisi A dan C, zat besi dan seng. Pasalnya, banyak sekali suplemen yang bisa membantu mempercepat proses penyembuhan luka.
4. Hemofilia
Luka dan bisul yang parah juga membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh pada penderita hemofilia dan diabetes. Ini karena kurangnya protein yang terlibat dalam pembekuan membuat darah lebih sulit untuk berhenti.
Kondisi ini pada akhirnya memperlambat proses pembekuan darah dan berhubungan dengan kesejahteraan anak. Oleh karena itu, penderita hemofilia harus segera menemui dokter untuk menghentikan pendarahan dengan cepat. Banyak penyakit lain seperti penyakit pembuluh darah perifer, trombositopenia dan infeksi sistem kekebalan juga dapat mengganggu proses penyembuhan luka.
5. Minum minuman beralkohol secara berlebihan
Efek cairan pembersih, terutama dalam jumlah berlebihan, berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya dapat menimbulkan luka atau mengganggu sistem penyembuhan luka.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Penyalahgunaan Alkohol: Penelitian dan Uji Klinis pada tahun 2011, masuk akal jika minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan kekeringan dan kekurangan energi. Padahal, tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan membantu memperbaiki serta membangun sel-sel baru.
6. Trauma berulang pada luka
Tidak sedikit orang yang mengungkapkan lukanya dengan cara ini. Tujuannya mungkin agar luka mengering dan cepat sembuh. Sebenarnya, bagaimanapun, tidak banyak luka yang dapat diobati dengan obat yang hampir sama.
Jenis luka tertentu perlu ditutup untuk mencegah kontaminasi dan mempercepat proses penyembuhan. Ini karena luka yang dibiarkan terbuka lebih cenderung menggores atau membuka permukaannya.
Alih-alih sembuh dengan cepat, membiarkan cedera terbuka kemungkinan besar akan menyebabkan kekambuhan atau infeksi. Tren ini menghasilkan waktu pemulihan yang lebih lama.
Sangat penting untuk mencari pertolongan medis yang tepat dan merawat luka untuk memastikan bahwa luka segera sembuh dan tidak terinfeksi. Oleh karena itu, jika cedera Anda tidak kunjung membaik dan Anda mengalami demam serta efek samping lainnya, berarti Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.